Abdullah : Teknopolitan, Dari Pelalawan untuk Dunia

Hasil gambar untuk teknopolitan


Oleh : H. Abdullah - Anggota DPRD Kab. Pelalawan dari Partai Keadilan Sejahtera

"Sering kali kita mengatakan ‘tidak mungkin’ padahal kita hanya belum mengetahui caranya" 

Entah siapa yang pertama kali mengungkapkan kalimat tersebut. Tapi kalimat itu sangat berbisa. Sangat berbahaya bagi orang orang yang tak ingin dimotivasi.

Namun tidak demikian dengan Bupati Pelalawan HM Harris. Barangkali kalimat itu pulalah yang membuat beliau all out bekerja keras mengejar Program Nasional bernama Teknopolitan, sejak 5 tahun yang lalu. Ditengah berbagai persoalan SDM, anggaran, dan juga birokrasi administarsi hukum negara yg tidak mudah.

Teknopolitan, mendengar namanya saja bagi sebagian kita terasa asing. Betapa tidak, kata-kata itu menyiratkan sebuah nama dan kota yang canggih dan teramat hebat. Bahkan bagi sebagian lagi kata itu barangkali terlalu utopis, Mimpi.

Padahal, ada banyak negara yang telah menerapkan ini. Sebut saja Belgia. Dinegara ini tidak cuma satu, bahkan puluhan teknopolitan dikembangkan.  Sebab konsep teknopolitan ini dalam kenyataannya berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing global. 

Hampir 5 tahun Pemkab Pelalawan memulai perjuangan ini tanpa henti. Lobi-lobi pemerintah daerah ke pemerintah pusat telah membuahkan hasil. Ini dibuktikan masuknya Pelalawan Techno Park bersama 4 yang lain yaitu Bandung Techno Park (ITB), Puspitek, Pusinov LIPI, dan Agro Techno Park Batan ke dalam agenda pembangunan Nasional. Komitmen Pemerintah Pusat ini dituangkan dalam PERPRES no 45 tahun 2016 yang akan diimplementasikan tahun 2017 nanti. Tapi tentu saja, lewat perjuangan serius agar APBN benar benar tertuang untuk pelaksanaan program ini.  

"Dan perjuangan inilah yang terus dilakukan Bupati Pelalawan dan Pemerintah Daerah, saat ini. Tentu, masyarakat Pelalawan dalam hal ini DPRD Pelalawan siap mendukung dan mendoakan keberhasilan cita cita yang mulia ini."

Meneropong Teknopolitan

Teknopolitan yang saat ini dalam Perpres disebut dengan Teknopark Pelalawan, di dalamnya terdapat tiga pilar utama yang saling mendukung  dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi daerah, regional dan nasional, yaitu Pertama, adanya lembaga pendidikan berupa Sekolah Tinggi Teknopolitan Pelalawan (ST2P) dan Akademi Komunitas Negeri Pelalawan (AKNP) yang akan mempersiapkan tenaga kerja terampil dan SDM SDM berdaya guna yang akan mengembangkan potensi daerah Pelalawan.

Kedua, adanya industri industri hilir yang akan memberikan nilai tambah produk daerahseperti pengolahan kelapa sawit sampai pada produk turunan paling hilir dan pengolahan limbah pabrik yang banyak terdapat di Pelalawan menjadi produk ekonomis, seperti sabun, farfum, dan industri pendukung lainnya. 

Dan ketiga, pusat lembaga riset yang akan mendorong inovasi dan penemuan-penemuan teknologi baru guna menunjang industri yang efisien dan berdaya saing tinggiyang akan diterapkan di industri industri hilir tersebut. 

Selain tiga pilar utama itu tentu dibutuhkan perkantoran, perumahan karyawan, fasilitas sosial dan lain sebagainya. Dan sebagai Teknopark terbesar di Indonesia, diperkirakan akan mencapai Rp 67 T anggaran baik dari APBN maupun dari  para investor Industri Hilir yang akan mengalir dan diinvestasikan di Pelalawan Teknopark tersebut. 

Lebih dari 30 kali APBD Pelalawan

Dalam analisa kami, Pelalawan Teknopark ini akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, PDRB, penurunan angka pengangguran terbuka serta menurunkan angka kemiskinan dalam jumlah yang cukup besar.

Bagaimana dengan Pelabuhan dan Jalur Pemasaran? Tentu juga disiapkan. Justru jalur ini akan semakin mempercepat pembukaan wilayah dan desa-desa yang masih minim akses pembangunan jalan karna terbatasnya APBD dan ‘hantu’ rasionalisasi dana perimbangan dari pusat yang terus membayangi penyelenggara daerah. 

Target disetujuinya Pelabuhan Sokoi Kuala Kampar sebagai pelabuhan internasional, sebagai jalur alternatif terbaik dari pilihan yang lain adalah menjadi perjuangan Pemerintah Daerah dan DPRD Pelalawan yang mesti diupayakan dan sama-sama kita doakan termasuk lewat upaya-upaya politik dan administrasi hukum seperti Peraturan Daerah terkait Teknopolitan ini.

Dan akhirnya diakui, Pemkab Pelalawan tidak cuma bermimpi bahwa Pelalawan siap menghadapi persaingan global dunia. Dengan telah dimulainya proses belajar mengajar ST2P, adalah sebuah pembuktian lain bahwa Bupati, Pemkab dan DPRD Pelalawan telah berkomitmen kuat, demi masa depan anak cucu negeri ini tantangan dan kesulitan apapun akan dihadapi. Sebab perjuangan ini akan menjadi lembaran sejarah indah yang akan dibaca dan dinikmati anak cucu negri ini, sebab kata pepatah: Jangan pernah berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena setiap tetes air hujan yang jernih berasal daripada awan yang gelap. Semoga!

0 Response to "Abdullah : Teknopolitan, Dari Pelalawan untuk Dunia"

Posting Komentar