Sengketa lahan masih jadi curhatan masyarakat di pelalawan


Masyarakat masih mengeluhkan masih banyaknya persoalan persengketaan lahan dengan perusahaan yang memegang konsesi lahan di beberapa desa di kabupaten pelalawan. Hal ini terungkap dalam pertemuan reses anggota DPRD Propinsi dapil siak - pelalawan Markarius Anwar di desa petani selasa 28 maret 2017.

Tokoh masyarakat bunut Darwan menyampaikan bahwa sering terjadi perselisihan antara masyarakat dengan perusahaan di kecamatan bunut, masyarakat menggarap lahan dibelakang rumahnya ada yang ditangkap karena laporan perusahaan kepada penegak hukum. Padahal masyarakat sudah turun-temurun mengolah lahan tersebut.

Dalam menanggapi keluhan masyarakat terkait persoalan lahan tersebut, markarius menjelaskan bahwa "persoalan ini terus berlarut-larut karena tidak jelasnya batas bagian dalam pada perizinan yang dipegang perusahaan. Yang mereka pegang izin pengelolaan lahan dengan batas luar saja, sementara didalamnya ada kampung masyarakat dan tidak jelas batasannya.

Aleg PKS ini menambahkan, hal ini bisa segera terselesaikan bila RTRW propinsi Riau bisa segera disahkan. Harapan kita di RTRW yang sedang di bahas DPRD dapat di enclave (dikeluarkan) kampung dan desa yang ada di konsesi perusahaan tersebut, sehingga masyarakat bisa tenang menggarap lahan yang menjadi hak mereka.

Reses Markarius Anwar di kecamatan bunut ini mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat, walau diguyur hujan deras masyarakat tetap antusias datang berbondong-bondong. Acara ini juga dihadiri oleh Anggota dewan kabupaten pelalawan dari PKS Abdullah, AMd,  Ketua DPD PKS Pelalawan Sukaeni, SP dan tokoh perempuan kecamatan bunut yg juga ketua DPC PKS Kec. Bunut Ibu Neni.

0 Response to "Sengketa lahan masih jadi curhatan masyarakat di pelalawan"

Posting Komentar