Selamat Jalan "Sang Panglima", Antara Kau dan Aku Hanya Soal Waktu

PKS Pelalawan | Hari ini 16 Agustus 2015 menjelang waktu Ashar, kita berduka karena ditinggal seorang sahabat, Mario Hermanto, kabar itu menyebar dengan cepat melalui group whatsapp kader PKS Pelalawan.  

"Mario begitu panggilan akrabnya, yang selama kurang lebih 5 tahun mendampingi saya sebagai kawan diperjalanan,sebagai supir, asisten,sekaligus pengawal pribadi dan jama'ah yang senantiasa telah memperlihatkan pembelaannya yang besar terhadap partai dakwah selama ini, terutama disaat sulit dalam proses pemilu yang lalu" tutur Markarius Anwar Anggota DPRD Provinsi Riau.

"Mario, yang telah memberikan pengorbanannya dan kesiapannya menerima panggilan dakwah tidak terbantahkan. Jam berapapun dipanggil beliau senantiasa siap. Saya masih ingat saat mengikuti proses pilkada Pelalawan yang lalu, operasi politik yang dilakukan lawan politik sanggup dihadangnya, walau sudah ditawari uang hingga puluhan juta untuk menghentikan dakwah kita. Alhamdulillah beliau membuktikan dengan kesetiaan dan loyalitas pada dakwah ini, padahal waktu itu beliau baru bergabung dengan partai ini baru 3 bulan,  ini patut di contoh bagi kader-kader PKS Pelalawan lainnya" ujar politikus PKS Pelalawan ini.

Sebelum mengenal dakwah ini, beliau adalah atlet tinju Kabupaten Pelalawan, Panglima Pemuda Pancasila, koordinator parkir Pangkalan Kerinci, sehingga ditakuti juga di dunia "persilatan" di Pelalawan, maka diberi gelar "Sang Panglima". Walaupun begitu beliau pandai bergaul, sehingga banyak kawannya dimana-mana.

Semenjak mengenal dakwah ini, beliau tinggalkan semua organisasi dan pekerjaan tak jelas tersebut. Dan memanfaatkan potensinya yang "gaul" tersebut untukmembela dakwah.

Dari beliaulah, membuka jalan pertama kali untu mendapatkan dukungan PKS pada pemilu lalu dikota Perawang melalui jalur Pemuda Pancasila dan jalur orang kampungnya. Akhirnya lebih dari 100 tokoh pemuda dan paguyuban yang akhirnya mendukung dan membela partai dakwah ini di kota Perawang.

Sore hari menjelang Ashar 16 Agustus 2015,"Sang Panglima" dipanggil Allah. Musibah kesetrum listrik, saat membantu istrinya membenahi ruko yang baru disewanya untuk memulai usaha yang baru menjadi takdirnya untuk kembali kepada Sang Pencipta.

Penuh sesak orang yang melepas beliau di halaman RS Amelia Medika Pangkalan Kerinci, dan penuh sesak juga yang menyambut beliau di kampung halamannya di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Kami segenap pengurus dan kader PKS Pelalawan sangat merasakan duka yang mendalam. Almarhum adalah orang yang baik dan sangat tulus,demikian kenang beberapa Kader yang sering berinteraksi dengan almarhum semasa hidupnya. Bukan hanya kami, saat bertakziah di RS Amelia Medika Pangkalan Kerinci, banyak diantara pentakziah lain yang mengungkapkan halsenada mengenai kebaikan Almarhum.

Selamat jalan Mario, Antara kau dan aku hanya soalwaktu, nantipun kami akan menyusul dipanggil Illahi Rabbi. Kebaikan dan ketulusanmu akan terus membersamai perjuangan kami. Semoga Allah melapangkan kuburmu,memaafkan kesalahanmu dan menerima segala amalibadahmu. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.

Saat jenazah tiba di rumah duka dikampung halaman, Payakumbuh, SumBar

0 Response to "Selamat Jalan "Sang Panglima", Antara Kau dan Aku Hanya Soal Waktu"

Posting Komentar